1kabar.com | Jakarta
Massa dari Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) membubarkan diri dengan damai dan teratur usai menyampaikan tuntutan pada aksi May Day 2022.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, massa aksi terlihat mulai membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 17.30 WIB.
Sebelum membubarkan diri, massa aksi yang berasal dari berbagai elemen menyerukan orasi politiknya.
“Hidup gerakan buruh yang melawan,” pekik seorang orator dari atas mobil komando mengakhiri aksi, Sabtu (21/5).
Massa juga sempat menyalakan suar atau flares sembari bernyanyi Internationale, lagu yang biasa dinyanyikan kaum buruh sedunia. Nyanyian itu diikuti oleh mayoritas massa aksi yang hadir.
Massa kemudian membubarkan diri, diawali dengan mobil komando yang berjalan mengarah ke Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Diiringi lagu Bella Ciao, mereka beriringan secara teratur berjalan meninggalkan lokasi aksi. Massa juga diminta untuk memunguti sampah dan membersihkan area demo.
Tak berselang lama, aparat kepolisian membuka kawat duri dan pasukan kebersihan mulai membersihkan lokasi aksi.
Sementara itu, kondisi Jalan Medan Merdeka Barat sudah kembali dibuka oleh aparat kepolisian. Arus lalu lintas di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya pun tampak ramai lancar.
Hari ini, ribuan buruh menggelar aksi turun ke jalan memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, sejak pukul 13.30 WIB.
Aliansi yang terdiri dari berbagai organisasi di bawah Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) dan lainnya memilih perayaan May Day pada hari ini, bersamaan dengan momentum lengsernya Presiden Soeharto, 21 Mei 1998.
Aksi dilakukan di wilayah Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat yang berjarak sekitar satu kilometer dari Istana Kepresidenan.
Selain KASBI, aksi May Day hari ini juga diikuti Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Sentral Gerakan Buruh Nasional (SGBN), dan Konfederasi Serikat Nasional (KSN).
Beberapa LSM juga ikut bergabung, seperti Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonsia (YLBHI). Selain itu, ada pula Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (Sindikasi).
Sedangkan dari sektor pelajar ikut bergabung Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi-Dewan Nasional (LMND-DN), Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Federasi Pelajar Jakarta (FIJAR), dan Komite Revolusi Pendidikan Indonesia (KRPI). (Red/CNN)