Aceh Utara | 1kabar.com
Nasional Penanganan stunting pada tingkat nasional, daerah terutama desa merupakan program yang diluncurkan oleh pemerintah pada tahun 2017 silam dan saat ini 2022 telah menjadi program Prioritas Pemerintah Pusat. Daerah dan Pemerintah Gampong. Salah satu bagian dari program tersebut adalah pencegahan dan penurunan angka kasus stunting yang terjadi di masyarakat. Tapi sayang Masyarakat masih banyak yang belum paham dengan stunting, dan beranggapan bahwa stunting disebabkan karena faktor keturunan.
“Salah seorang kader Posyandu yang juga Istri Keuchik Gampong KM VIII kecamatan Simpang Keramat Kabupaten Aceh Utara Cut Nila mengatakan saat ini masalah stunting sedang ngetren dan program Prioritas pemerintah untuk mengurangi angka Stunting di Indonesia, Namun masih banyak masyarakat yang belum memahami terkait Hal itu.”jelasnya
Hal senada juga disampaikan Oleh Lasmiati Kader Posyandu Gampong Meunasah Baroeh kecamatan yang sama, Lasmiati berharap Agar Pihak Kesehatan di Tingkat Kecamatan dan Kabupaten Bidang terkait, bisa memberikan pembinaan dan edukasi kusus untuk para Kader-kader Posyandu setiap Gampong tentang pengertian dan pemahaman serta cara memahami ciri-ciri stunting. pasalnya saat ini masih banyak masyarakat belum paham dan tidak percaya masalah persoalan stunting masih di Anggap hal biasa, menurut masyarakat berkurangnya masa pertumbuhan anak disebabkan karena faktor keturunan, dikarenakan masyarakat belum memahaminya.” Jelas Lasmiati.
Masih Banyak masyarakat belum memahami dan mengerti tentang Apa itu Program stunting karena belum ada edukasi tentang stunting secara gamblang dan juga anak-anak yang mengalami pertumbuhan tidak normal tidak begitu kelihatan.
“Stunting disebabkan beberapa factor diantaranya kemiskinan dan belum mengaplikasikanya dengan optimal”
Untuk memenuhi target menurunkan angka stunting, maka sangat perlu diberikan pemahaman tugas dan fungsi dari kader Posyandu selain menjadi tugas kader Posyandu dan Petugas pihak Kesehatan tingkat Kecamatan dan Bidan-bidan Desa untuk menginformasikan tentang stunting serta harus dibentuk satgas stunting berkolaborasi antara bidan desa.kader Stunting. Kader Posyandu dan Warga
“Masyarakat saat ini hanya tahu stunting itu penyebabnya, Karena kekurangan gizi saja, sehingga masyarakat berlomba-lomba ikut datang keposyandu agar mendapatkan makanan yang di sediakan Oleh Kader Posyandu di Gampong-gampong Yang di Danai Dari Dana Desa, Padahal dari lingkungan yang tidak sehat juga dapat menyebabkan kasus stunting itu terjadi” tambah lagi kurangnya peran Para Bidan desa dalam memberikan edukasi pemahaman terkait Stunting tersebut.
“Sementara itu Wakil Kepala Puskesmas Kecamatan Simpang Keramat Kabupaten Aceh Utara, Eliyani.AMK Saat di Mintai Tanggapan terkait Masih Banyak Masyarakat di kecamatan Simpang Keramat yang Belum memahami Apa itu Stunting dan bagaimana cara mencegahnya. Pada media ini Mengatakan, Rabu (22/6/22) Petugas Puskesmas Simpang Keramat telah Melakukan sosialisasi Pada Masyarakat Terkait tentang pemahaman Stunting dan gejala serta ciri-ciri anak penderita Stunting kepada Masyarakat selama ini.
Dikatakan Wakil Puskesmas Eliyani.AMK yang dampingi Petugas kesehatan Masyarakat (Kesmas) dan kesehatan Keliling (Kesling) Puskesmas Simpang Keramat, Petugas Puskesmas seperti Bidan desa dan Tim, selalu Aktif melakukan kontribusi terhadap Persoalan Stunting di Wilayah kerjanya dan tidak hanya itu, Petugas Puskesmas Simpang Keramat juga kerap melakukan Sosialisasi yang Melibatkan Leading sector, seperti Muspika Kecamatan Simpang Keramat, para Mukim dan Keuchik setiap Gampong di dalam Kegiatan apapun, persoalan Stunting menjadi pembahasan yang pertama dan utama di lakukan dalam setiap pertemuan-pertemuan di tingkat Kecamatan maupun Gampong.”Jelasnya.(*)