Banda Aceh | 1kabar.com
Pembangunan gedung asrama mahasiswa Labuhanhaji Raya dipastikan akan dilanjutkan pada tahun ini. Hal ini dibuktikan dengan adanya penayangan di LPSE Aceh dengan judul “Pembangunan Lanjutan Asrama Mahasiswa Labuhanhaji Raya Kota Banda Aceh”.
“Asrama Mahasiswa yang terletak di Desa Jeulingke, Kecamtan Syiah Kuala Banda Aceh itu keberadaannya sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Selain letak lokasinya yang sangat strategis yang berada di antara perkotaan dan perkampusan, bagi mahasiswa terutama mahasiwa baru yang belum mengenal dengan situasi kondisi Banda Aceh ini sangat membantu karena dekat dengan kampus,” ujar Ketua Umum Ikatan Pemuda dan Pelajar Labuhanhaji (IPPML) M. Thahiran
Dia menambahkan, dengan adanya lanjutan pembangunan asrama ini diharapkan ditempati oleh mahasiswa terutama bagi adik-adik mahasiswa yang dapat meringankan beban para orang tua dikampung.
“Insya Allah, tahun ini mudah-mudahan asrama mahasiswa Labuhanhaji Raya akan dapat langsung ditempati mahasiswa.” ujar Irwan Ketua Umum Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Labuhanhaji Barat (IPPEMALBAR).
Miftahul Tari, Ketua Umum WKM-PELATI (Wahana Komunitas Mahasiswa Pelajar Labuhanhaji Timur) mengajak seluruh elemen masyarakat, pengusaha Labuhanhaji Raya baik di daerah maupun di luar daerah agar dapat memberikan uluran tangan membangun asrama mahasiswi (putri) Labuhanhaji Raya.
“Kami atas nama mahasiswa Labuhanhaji Raya sangat berterimakasih kepada ibu Hj. Asmidar anggota DPR Aceh Dapil IX / Sekretaris Komisi IV DPR Aceh yang telah mengalokasikan pokirnya untuk membangun asrama dan juga kepada Ketua Umum KEKAL – R (Kerukunan Keluarga Labuhanhaji Raya) Bapak Said Firdaus serta pengurus yang juga memperjuangkan agar asrama Labuhanhaji Raya ini dibangun,” ujarnya.
Disisi lain, kata Miftahul, mahasiswa Labuhanhaji Raya merasa sangat kecewa. Hal ini dikarenakan putra Labuhanhaji Raya yang merupakan anggota DPR Aceh bahkan Ketua Komisi DPR Aceh hatinya sama sekali tak tersentuh melihat kondisi mahasiswa Labuhanhaji Raya sangat membutuhkan asrama.
“Mirisnya, ada anggota DPRA putera asli Labuhanhaji Raya buat alasan dana pokir tidak bisa diperuntukkan untuk asrama namun pada kenyataannya malah membangun asrama mahasiswa lain dan mengalokasikan hingga milyaran rupiah di tahun yang sama. Ini tentunya akan jadi catatan tersendiri bagi mahasiswa dan masyarakat Labuhanhaji Raya, sungguh fakta ini sangat memilukan dan melukai hati kita semua. Yang perlu kami ingatkan kepada putera Labuhanhaji Raya yang sedang menjabat, jangan lupa hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri namun kampung halaman harus tetap di hati. Jangan butuhnya ketika pemilu saja,” tutup mahasiswa Labuhanhaji Raya.(up)