MEDAN | 1kabar.com
Dalam suasana Politik yang dinamis seperti setelah Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024, peran Organisasi Masyarakat (ORMAS) menjadi sangat krusial dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Salah satu contoh yang patut dicatat adalah ajakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Projo Muda Sumut, Irwansyah Hasibuan kepada antara kedua Organisasi Masyarakat (ORMAS) Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) JAYA yang terlibat perselisihan/bentrokan untuk mengadakan pertemuan. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan sinergi dan kolaborasi demi menjaga stabilitas.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Projo Muda Sumut, Irwansyah Hasibuan mengatakan, Organisasi Masyarakat (ORMAS) memiliki peran strategis dalam menciptakan keamanan dan ketertiban. Mereka bertindak sebagai jembatan antara Masyarakat dan Pemerintah, menyampaikan aspirasi serta membantu penegakan hukum di tingkat lokal dan bukan untuk membuat keributan.
“Harus lah, ada Rekonsiliasi antara kedua Organisasi Masyarakat (ORMAS) ini, diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah preventif dalam menghadapi potensi konflik terulang kembali,” ucap Ketua DPD Projo Muda Sumut, Irwansyah Hasibuan kepada wartawan dalam keterangannya, di Medan, pada Selasa (10/12/2024).
Dikatakannya, dalam suasana pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024, tensi sosial sering meningkat. Pertemuan ini akan membantu meredakan ketegangan dan mendorong dialog konstruktif antara kedua belah pihak yang berselisih untuk menjaga stabilitas sosial di masyarakat.
Irwansyah Hasibuan juga menegaskan, pertemuan ini juga penting untuk menyikapi isu-isu sensitif yang dapat memicu konflik untuk tidak terulang kembali, sehingga Organisasi Masyarakat (ORMAS) dapat sepakat untuk menciptakan aksi damai.
“Sebab, ini langkah positif menuju terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat di Sumatera Utara (Sumut). Sehingga melalui kerja sama dan sinergi, kita semua dapat memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai, terutama dalam masa pasca pemilihan yang rentan terhadap berbagai potensi konflik,” ujarnya.(***)