Sulawesi- 1Kabar.com
Tahukah kalian, sebelum terlahir ke alam dunia, ternyata kita mempunyai perjanjian dengan Allah SWT. Senin (29/04/2024).
Ingatkah kita akan perjanjian tersebut ?
Sudah pasti tidak akan ada satu manusia di muka bumi ini yang dapat mengingatnya saat ia akan lahir dan hidup di dunia, namun jika tidak, Allah SWT tidak akan menakdirkannya menjalani kehidupan di muka bumi.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Hadid:8
“Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah, padahal Rasul mengajak kamu beriman kepada Tuhan mu ? Dan dia telah mengambil janji (setia) mu, jika kamu orang-orang mukmin.”
Lantas, apa sebenarnya perjanjian antara Allah dan manusia sebelum di lahirkan kedunia ?
Sebelum lahir ke dunia ternyata manusia sudah mengadakan perjanjian dengan Allah SWT, begitu Roh di tiupkan itulah kemudian Allah mengambil perjanjian dengan setiap hambanya.
Lantas, apa perjanjian yang terjadi antara Allah dan manusia sebelum lahir ke dunia ?
“Jadi sejak kita dalam kandungan ibunda kita usia 4 bulan, Ruh sudah masuk, Allah menyampaikan tawaran kepada kita untuk berkomitmen kepada Allah.”
Kata Allah apakah kamu siap menjadikan saya Tuhan yang kamu sembah ? Maka dengan itu saya akan penuhi semua kebutuhanmu, kalau kamu minta saya beri, kamu sakit saya sembuhkan, kamu butuh saya anugerahkan, kamu ingin saya persembahkan, kamu ingin rezeki saya tampilkan, kamu sakit saya sembuhkan, kamu salah saya maafkan, kamu dosa saya ampuni.
Maka kita katakan ” Ya Allah siap tanpa pertimbangan lagi.
Kami yakin, kami akan sembah Engkau sebagai Tuhan dan Ya Allah mohon nanti saat terlahir kabulkan setiap kebutuhan yang kami dapatkan, kalau kami butuh kami akan minta, kalau kami sakit kami akan mohon di sembuhkan, kalau kami salah kami akan mohon di maafkan, kalau kami berdosa kami mohon di ampuni Ya Allah”
“Itulah perjanjian kita, maka kita katakan “Syahidna” yang artinya kami bersyahadat.
Untuk itulah Nabi mengatakan setiap yang terlahir itu sudah ada Fitra di dalam dirinya kecenderungan untuk mendekat kepada Allah SWT.”
Oleh karena itu, Allah akan menetapkan kejadian-kejadian dalam setiap kehidupan manusia dengan tujuan agar meminta dan memohon hanya kepada-nya yang setiap doa di awali dengan kata Rabb.
Mengapa Allah memilih kata Rabb untuk menamakan diri-nya, bukan nama-nama yang terdapat pada Asmaul Husna ?
Inilah rahasia terbesarnya, kata Rabb itu di ambil dari satu sifat yang disebut dengan Rububiyah.
“Tidak disebutkan dalam bahasa Arab sifat yang terkait dengan Rububiyah mencakup semua jenis perhatian yang mungkin diberikan, misalnya ada yang sakit disembuhkan, ada yang susah dimudahkan, ada yang butuh diberikan.”
“Jadi semua apa yang dibutuhkan dipenuhi, maka itu yang dinamakan sifat Rububiyah, kalau sifatnya terbatas dengan batasan tertentu, bisa ngasih sekarang nanti belum tentu maka disebut Murabbi.”
“Maka secara otomatis kejadian-kejadian yang kita alami dalam hidup itu siapapun dia, apakah anda orang paling tinggi jabatannya, orang paling kaya atau paling disegani, dan paling apapun dimuka bumi, maka selama hidup itu akan dipaksa melalui alur hidup kita mendapatkan sebuah kejadian untuk kita memanggil dan memohon kepada Allah SWT.” Wallahu a’a’lam.
(A. Tafsir SIJAYA).