BeritaDaerahPerusahaan

Jembatan Penghubung di Bireuen Ambruk: Akses Lumpuh Total*

328
×

Jembatan Penghubung di Bireuen Ambruk: Akses Lumpuh Total*

Sebarkan artikel ini
Jembatan Penghubung di Bireuen Ambruk: Akses Lumpuh Total (Foto: Ist)

BIREUEN | 1kabar.com —Jembatan penghubung antara Gampong Lheue Simpang dan Gampong Meunasah Tunong mengalami ambruk pada Selasa (01/10/2024). Peristiwa ini terjadi saat berlangsungnya pengerjaan pemasangan bronjong di sungai Krueng Jeunieb.

Proyek pemasangan kawat besi bronjong ini merupakan bagian dari pembangunan perkuatan tebing sungai yang didanai oleh APBA Tahun 2024 dengan anggaran sebesar Rp. 3.514.845.000,-. Proyek tersebut dikerjakan oleh CV. Ridhapo Jaya dan diawasi oleh PT. Jaya Tata Bersama, dengan masa kerja selama 90 hari kalender mulai dari 19 September hingga 25 Desember 2024.

Baca juga Artikel ini  Polrestabes Medan Musnahkan Barang Bukti Narkotika Sebanyak 31 Kg Sabu dan 5,7 Kg Ganja, Jutaan Orang Terselamatkan di Indonesia

Selain menyebabkan akses penyeberangan lumpuh, ambruknya jembatan juga memaksa pemindahan satu unit tiang listrik PLN yang terancam tumbang serta menyebabkan pipa saluran PDAM patah. Akibatnya, distribusi air bersih ke daerah sekitar harus dihentikan sementara.

Baca juga Artikel ini  Kodam I/BB Jalin PKST Dengan PTPN IV Regional I dan II serta PKS Dengan Perum Jasa Tirta I

Menurut T. Dahlan, Keuchik Gampong Lheue Simpang,

jembatan ini sudah menunjukkan keretakan sejak banjir bandang beberapa waktu lalu. “Jembatan ini memang sudah retak sebelumnya, dan hari ini, saat pengerjaan bronjong, tiba-tiba ambruk,” ujarnya kepada 1kabar.com.

Dahlan S, salah satu pengawas lapangan, menambahkan bahwa kondisi jembatan memang sudah lapuk akibat usia. “Syukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini meskipun saat itu sedang ada pengerjaan di salah satu abutment jembatan,” jelasnya.

Baca juga Artikel ini  Ribuan Warga Kecamatan Beringin Ikuti Gerak Jalan dan Senam Sehat Kampanye Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Deli Serdang Dengan Nomor Urut O2, dr. H. Asri Ludin Tambunan dan Lom Lom Suwondo

Peristiwa ini menjadi perhatian serius bagi pihak terkait untuk segera melakukan evaluasi dan tindakan penanganan agar akses transportasi dan distribusi air dapat segera pulih.(**)