1kabar.com
Dalam cerita pewayangan ada tokoh bernama Anoman. Ksatria berwujud kera berbulu putih. Selalu berpihak kepada kebenaran. Tidak mau tau siapapun yang ia hadapi, yang terpenting membela yang lemah dan yang benar.
Beda halnya dengan cerita kali ini, yang terjadi pada sebuah keluarga sebut saja keluarga pak Wal namanya. Dikeluarga pak Wal ada salah seorang anggota keluarga yang memelihara se-ekor kucing. Padahal kucing tersebut dasarnya adalah seekor kucing pemberian tetangga yang tak terurus bahkan dia sendiri tidak tahu berasal dari golongan ras mana, kucing kampung, persia atau anggora.
Karena selalu diberi makan dengan baik, akhirnya si kucing menjelma bak seekor kucing berbulu putih bersih. Mirip kucing keturunan Anggora dan diberi nama Kinreh. Bulunya lebat. Sorot matanya yang dulu sayu malu-malu kini berubah tajam, seakan haus akan mangsa.
Beberapa waktu lalu Pak Wal pernah mendengar dari tetangga- tetangganya, jika kucing milik anaknya tersebut kini sering berubah menjadi macan.
Pak Wal berpikir, aneh mana ada kucing kok berubah menjadi macan? sanggah Pak Wal. Kucing ya tetap kucing mana mungkin kucing berubah menjadi macan.
Satu ketika, Pak Wal ingin membuktikan bahwa kucing yang mereka pelihara apa benar bisa berubah menjadi macan, satu yang di takutkan Pak Wal, Macan tak mengenal majikan dan tak mengenal siapa yang telah membantu membuat dirinya seperti saat ini.
Pak Wal mencoba membatasi gerak si kucing, bahkan pak Wal juga membuat aturan bahwa, si kucing jangan terlalu berisik pada jam-jam tertentu. Karena dapat menganggu anggota keluarga yang sedang istirahat atau sedang belajar.
Sejak aturan tersebut ditetapkan, alangkah terkejutnya Pak Wal, si kucing Kirneh, yang dulunya lugu berubah bak macan, dengan mata memerah seperti ingin mencabik-cabik seisi rumah, entah setan apa yang sudah merasukinya atau entah siapa yang telah mencuci otaknya, sehingga orang yang selama ini begitu sayang kepadanya, seakan-akan ingin di mangsanya hidup-hidup.
Kirneh tak sadar bahwa dirinya adalah seekor kucing bukan macan atau serigala. Sehabat apapun dirinya tetaplah seekor kucing bukan macan, karena ia terlahir memang seekor kucing bukan macan. Melihat situasi yang sudah tak bersahabat pak Wal mengambil seember air dan di siramkan kepada si Kirneh kucing kampung yang selama ini sudah terlanjur di pelihara dan menjadi penghuni rumahnya pak Wal. Akibat ulahnya tersebut, kirneh harus tersingkir dari keluarga pak Wal, dan sekarang semakin beringas bersama kucing liar lainnya.
Cerita ini hanya sebuah cerita fiksi, mohon maaf bila ada kesamaan nama, karena tujuan tulisan hanya sebuah cerita hiburan disaat menjelang malam.
Langsa 24 Agustus 2024, goresan mang Capung