Pendidikan

Prita Kemal Gani Berdayakan Perempuan dan Anak Lawan Kemiskinan melalui Pendidikan di UNCSW68

147
×

Prita Kemal Gani Berdayakan Perempuan dan Anak Lawan Kemiskinan melalui Pendidikan di UNCSW68

Sebarkan artikel ini

Jakarta| 1Kabar.com

Tiga aksi nyata telah dilakukan LSPR secara berkelanjutan dalam memberdayakan

perempuan dan anak untuk melawan kemiskinan melalui pendidikan. Ketiganya adalah Program Beasiswa, Pelatihan Keterampilan untuk UMKM, serta Menjadi Kampus Sustainable dan Inklusi.

Perwakilan Indonesia dari Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Prita Kemal Gani,
menyuarakan pentingnya peran pendidikan dalam kewirausahaan untuk mengatasi
kemiskinan. Seruan Founder dan CEO LSPR tersebut digaungkan pada side event UN
CSW68 (United Nations Commission on the Status of Women 68 Session), yang berlangsung Rabu (18/3/2024), di kantor pusat PBB, di New York, Amerika Serikat.

Dilansir dari Website UN Women, 1 dari setiap 10 perempuan di dunia hidup dalam
kemiskinan ekstrem. Jumlah perempuan dan anak perempuan yang tinggal di wilayah terdampak konflik meningkat dua kali lipat sejak tahun 2017. Saat ini, lebih dari 614 juta perempuan dan anak perempuan tinggal di wilayah terdampak konflik.

Baca juga Artikel ini  Wisata Religi, Menikmati Pesona Masjid Agung Kabupaten Deli Serdang Sultan Thaf Sinar Basarsyah

Di wilayah konflik, perempuan 7,7 kali lebih mungkin hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Sementara itu, di Indonesia, dengan jumlah penduduk sebanyak 279 juta, 51% merupakan perempuan dan 39% adalah anak. Berangkat dari fakta itu.

“Ketimpangan yang ada di Indonesia dalam sektor pendidikan ini tidak hanya menghambat pertumbuhan pribadi dan potensi individu, tetapi juga terus berlanjutnya kemiskinan sistemik,”ujar Prita.

Di hadapan 100 peserta UN CSW68 dari seluruh belahan dunia, Prita menegaskan bahwa sebagai tokoh pendidik dan kehumasan, ia ingin mengajak semua yang hadir untuk turut mengembangkan pendidikan berkualitas dan mengatasi kemiskinan melalui pendekatan pendidikan yang inovatif. Upaya Prita memperjuangkan kesetaraan pendidikan untuk anak dan perempuan dalam mengentaskan kemiskinan sudah dilakukan sejak 32 tahun lalu, dengan mendirikan LSPR. Sebagai institusi pendidikan, LSPR berkomitmen dalam menyelenggarakan pendidikan berkualitas dan menjembatani ketimpangan pendidikan maupun kesenjangan sosial dan ekonomi indonesia.

Baca juga Artikel ini  Hadiri Perayaan Hari Pentakosta PGPI Kabupaten Dairi, Kabag Ops Polres Dairi Ajak Masyarakat Untuk Saling Mengasihi

Ada tiga aksi nyata yang telah dilakukan LSPR secara berkelanjutan dalam memberdayakan perempuan dan anak untuk melawan kemiskinan melalui pendidikan. (1) LSPR menjalankan Program Beasiswa. (2) menggelar Pelatihan Keterampilan untuk UMKM. LSPR bermitra dengan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan pemerintah untuk mengadakan program pelatihan keterampilan bagi orang dewasa yang ingin meningkatkan prospek pekerjaan mereka. (3) berkomitmen Menjadi Kampus Sustainable dan Inklusi. Diantaranya juga menyelenggarakan pendidikan untuk mahasiswa berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendidikan dan keterampilan dalam dunia wirausaha melalui London School Beyond Academy serta LSPR Centre for Autism Awareness.

Baca juga Artikel ini  Pendekatan Lintas Sektoral Polsek Kotarih Guna Pastikan Pemilukada Damai

“Pendidikan adalah investasi terbaik yang dapat kita berikan kepada generasi muda dan kunci untuk mengatasi kemiskinan. Oleh karena itu, kami meluncurkan program pendidikan beasiswa yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat kurang mampu,” ucapnya.

Selain itu, LSPR telah mendirikan SDG’s Center untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan sekaligus mewujudkan kesetaraan gender. LSPR juga telah mendirikan Centre for Health & Gender Literacy yang telah menghasilkan beberapa penelitian dan memberikan masukan bagi kebijakan pemerintah di bidang Komunikasi Kesehatan. Melalui UN CSW68 Forum.

Prita berharap kolaborasi semua pihak, termasuk negara-negara anggota lainnya di PBB, dapat tercipta untuk mencapai tujuan bersama, yakni memperjuangkan kesetaraan pendidikan untuk anak dan perempuan dalam mengentaskan kemiskinan.(van/rls).