MEDAN | 1kabar.com
Baru-baru ini, publik dikejutkan oleh isu hukum yang menyeret Pegawai Komunikasi dan Digital (Komdigi ) yang dipimpin, Meutya Hafid.
Seiring dengan berkembangnya kasus tersebut, nama Budi Arie, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, juga mencuat sebagai salah satu yang diduga terlibat dalam proses hukum ini.
Dalam kondisi ini, penting bagi masyarakat untuk memahami lebih dalam tentang Profil Budi Arie serta posisi yang pernah diembannya di Kementerian tersebut.
Budi Arie, yang pernah menempati posisi sebagai Menteri Komunikasi, dikenal memiliki dedikasi tinggi dalam pengembangan Teknologi dan Komunikasi di Indonesia.
Namun, tuduhan tidak mendasar yang menyeret keterlibatannya dalam isu hukum ini mengundang perhatian luas.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (ProJo) Muda Sumut, Irwansyah Hasibuan, memberikan pernyataan bahwa segala tuduhan yang diarahkan kepada Budi Arie sebaiknya ditangani dengan bijak dan tidak langsung menghakimi berdasarkan asumsi.
“Bahwa asumsi yang berkembang di media sosial mengenai keterlibatan Budi Arie dalam kasus penangkapan Pegawai Komdigi adalah tidak berdasar dan cenderung merupakan permainan politik, situasi ini telah dipolitisasi, dan hal tersebut dapat mengaburkan fakta-fakta yang ada,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (ProJo) Muda Sumut, Irwansyah Hasibuan dalam keterangan konferensi persnya di Medan, Kamis (07/11/2024).
Dikatakan Irwansyah, isu ini muncul setelah munculnya berbagai spekulasi yang mengaitkan nama Budi Arie dengan kasus tersebut.
Irwansyah Hasibuan menunjukkan bagaimana informasi yang disebarkan di media sosial sering kali tidak ter verifikasi dan dapat membentuk opini publik yang negatif tanpa substansi yang jelas.
Lebih lanjut, Irwansyah Hasibuan menjelaskan bahwa dugaan permainan politik ini, berpotensi merusak reputasi individu. Dia menekankan pentingnya integritas dalam penyampaian informasi dan perlunya masyarakat untuk lebih selektif dalam mencerna berita yang beredar.
“Opini publik memainkan peran yang signifikan dalam situasi seperti ini. Ketika informasi yang salah menyebar, dampaknya bisa sangat luas, tidak hanya terhadap individu tetapi juga terhadap organisasi yang di pimpin Budi Arie, hal ini sangat merugikan.
Dalam hal ini, Pro Jokowi (ProJo) Muda Sumut telah menyatakan komitmennya untuk memberikan klarifikasi serta berkoordinasi dengan pihak berwenang dalam rangka mencari kebenaran di balik kasus ini.”
“Kami mendorong masyarakat untuk tidak cepat percaya pada informasi yang belum jelas kebenarannya,” ujar Irwansyah Hasibuan.
Terakhir, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (ProJo) Muda Sumut, Irwansyah Hasibuan juga mengajak media untuk lebih bertanggung jawab dalam pemberitaan.
“Kami percaya bahwa media memiliki peran penting dalam membentuk narasi yang akurat dan tidak berpihak. Oleh karena itu, mari bersama-sama menciptakan lingkungan informasi yang lebih baik,” pungkas Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (ProJo) Muda Sumut, Irwansyah Hasibuan.(***)