SUMUT | 1kabar.com
Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi mengajak masyarakat lestarikan situs budaya. Karena, situs budaya merupakan salah satu cara menelusuri identitas etnis dan informasi penting masa lalu.
Hal ini di ungkapkan Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi usai berziarah ke makam Namora Pande Bosi di Kelurahan Sigalangan, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan. Rusaknya situs budaya menurutnya akan mengkaburkan sejarah.
“Sejarah itu sangat penting dan kita mempelajarinya dari apa yang di tinggalkan pendahuku kita, situs itu menyimpan banyak informasi, bahkan bisa menunjukkan jati diri etnis tertentu,” kata Edy Rahmayadi usai berziarah bersama Ketua (TP PKK), Nawal Lubis, Rabu (02/08/2023).
Menurut Edy Rahmayadi, banyak masyarakat yang belum paham pentingnya situs budaya, sehingga banyak terdapat perusakan. Atau menganbil keuntungan dari benda-benda sejarah dengan menjualnya ke oknum tertentu.
“Itu karena kurangnya pengetahuan, nilai benda-benda sejarah sangat tinggi, sama masyarakat di jual ke orang dengan harga murah, tidak laku di rusak, atau di ambil sebagian untuk nambah batu di rumah dan lain-lain, ini sangat di sayangkan,” kata Edy Rahmayadi.
Sumatera Utara salah satu daerah yang menyimpan banyak situs-situs dan benda bersejarah. Misalnya makam Namora Pande Bosi yang sudah berusia kurang lebih 700 tahun di Desa Sigalangan, Tapanuli Selatan.(Redaksi/Zulkarnain.Lubis)