Oleh : Said Machdy Sahab
1kabar.com
Politik identitas dapat dikelola secara positif jika diterapkan dengan bijak dan berlandaskan nilai-nilai universal seperti keadilan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap perbedaan. Dalam konteks ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah politik identitas menjadi faktor destruktif:
1. Membangun Narasi Kebersamaan
Pemimpin dan tokoh masyarakat perlu mempromosikan narasi yang menekankan persatuan dalam keberagaman. Identitas kelompok dapat dirayakan tanpa harus mengorbankan solidaritas nasional atau nilai-nilai bersama.
Contoh positif: Negara seperti Kanada dan Selandia Baru berhasil mengelola keberagaman dengan mengakui identitas suku asli (Indigenous People) tanpa menciptakan polarisasi.
2. Pendidikan Multikultural
Sistem pendidikan harus memperkenalkan nilai-nilai keberagaman sejak dini, sehingga generasi muda belajar memahami, menghargai, dan bekerja sama dengan mereka yang berbeda latar belakang. Hal ini dapat mencegah berkembangnya stereotip atau prasangka yang sering menjadi dasar politik identitas.
3. Penegakan Hukum yang Adil
Politik identitas sering digunakan karena ketidakadilan struktural yang dirasakan oleh kelompok tertentu. Dengan memperbaiki sistem hukum dan memastikan kesetaraan akses terhadap hak, kebutuhan akan retorika identitas bisa diminimalkan.
4. Penguatan Institusi Demokrasi
Demokrasi yang kuat adalah penyeimbang yang dapat menghalangi manipulasi politik identitas. Institusi seperti media independen, pengadilan yang netral, dan sistem pemilu yang inklusif perlu dijaga agar tidak menjadi alat pemecah belah.
5. Dialog Antar Komunitas
Membuka ruang dialog antara kelompok-kelompok berbeda dapat memecahkan kesalahpahaman dan memperkuat rasa saling percaya. Ketika dialog dilakukan dengan itikad baik, perbedaan identitas dapat menjadi sumber kekayaan budaya, bukan sumber konflik.
Keseimbangan antara Identitas dan Kemanusiaan
Pada dasarnya, identitas adalah bagian tak terpisahkan dari individu maupun kelompok. Namun, ketika identitas ditempatkan di atas nilai-nilai kemanusiaan, perpecahan menjadi tak terhindarkan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa politik identitas tidak hanya menjadi alat untuk memperjuangkan kepentingan kelompok tertentu, tetapi juga menjadi jembatan menuju keadilan dan persatuan.
Jika kita mampu mengelola politik identitas secara sehat, maka peradaban justru dapat diperkuat oleh keberagaman. Namun, jika disalahgunakan, ia akan menjadi faktor utama yang mempercepat runtuhnya tatanan masyarakat.