BeritaBerita TerkiniDaerahNasionalPemerintah

Intervensi Serentak Percepatan Penurunan Stunting, Pj Gubernur Sumut Tekankan Empat Poin Ini

156
×

Intervensi Serentak Percepatan Penurunan Stunting, Pj Gubernur Sumut Tekankan Empat Poin Ini

Sebarkan artikel ini

MEDAN | 1kabar.com

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) meningkatkan percepatan penanganan stunting. Melalui Intervensi Serentak Percepatan Stunting, Pemprov Sumut optimis mencapai target yang diharapkan.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menargetkan prevalensi stunting 14,5% di Tahun 2024, dan saat ini angka prevalensi stunting Sumatera Utara (Sumut) sebesar 18,9%. Ada empat poin penting yang perlu ditindak lanjuti menurut Hassanudin di Sumatera Utara (Sumut) yaitu mengaktifkan 15.344 Posyandu, penimbangan Baduta 100%, bahu-membahu menghidupkan Posyandu, dan menjamin kecukupan makanan sampai ke Baduta dan Ibu Hamil.

Baca juga Artikel ini  Sempat Sembunyi di Atas Lemari, Pelaku Pencurian Sepeda Motor Diringkus Polsek Patumbak

“Ini butuh koordinasi dan kolaborasi, penanganan stunting butuh kerja sama strategis antara Pemerintah Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, TPPS Kabupaten/Kota dan Stakeholder lainnya,” kata Hassanudin, usai kegiatan Intervensi Serentak Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Santika Dyandra Premiere Dyandra, Medan, Senin (06/03/2024).

Baca juga Artikel ini  Bobby Nasution Lantik Pengurus Persatuan Wartawan Pemko Medan, Pembangunan Kota Butuh Dukungan Media

Ketepatan intervensi yang dilakukan, menurut Hassanudin, harus tepat sasaran agar secara nyata berdampak kepada penurunan stunting. Misalnya, intervensi spesifik seperti suplemen, ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI.

“Kita juga perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat soal gizi seimbang, perilaku hidup bersih, pentingnya sanitasi yang layak dan ini harus dilakukan secara terus menerus dan masif,” kata Hassanudin.

Baca juga Artikel ini  Sejumlah Massa Jurnalis Menggelar Demo di Depan Gedung DPRK Langsa

Sekretaris Utama BKKBN RI Tavip Agus Rayanto mengatakan, perlunya menurunkan angka stunting baru, bukan memperbaiki gizi bayi yang sudah tervonis stunting. Langkah lainnya yang perlu menjadi perhatian adalah memonitor calon pengantin atau pengantin baru, agar mencegah melahirkan bayi stunting.(Redaksi/Zulkarnain.Lubis)

(Sumber : Dinas Kominfo Sumut)