MEDAN | 1kabar.com
Tentunya,untuk menerapkan konsep ini harus di persiapkan sarana dan prasarananya.
” Tapi kita tidak memanfaatkan lahan di permukaan,kita bangun di bawah permukaan,yang kita sebut dengan basement,supaya Lapangan Merdeka tetap berfungsi sebagai ruang terbuka hijau,sekaligus cagar budaya dan juga sebagai ruang terbuka publik,” tegasnya.
Dalam revitalisasi ini akan di bangun 2 lantai basement.
Di Basement I akan di bangun kantor polisi,kantor pengelola kawasan cagar budaya,Museum Kota Medan,City Planning Gallery,area UMKM,area ritel, mushola,dan toilet umum,serta area parkir kendaraan roda 2 dan 4.
” Di Basement II akan di bangun antara lain hall Pemerintah Kota Medan,art gallery,auditorium,dan area parkir kendaraan roda 2 dan roda 4,” sebutnya,seraya menambahkan kedua basement ini menampung 425 lot parkir roda 4 dan 381 lot parkir roda 2.
Dia melanjutkan,setelah di revitalisasi di permukaan Lapangan Merdeka akan ada panggung rakyat,jogging track,lapangan olahraga dan fitness outdoor,skatepark,taman,area bermain anak,dan Tugu Proklamasi.
” Sistem drainase juga telah di rencanakan secara matang agar Lapangan Merdeka tidak menjadi tempat genangan air.Ada beberapa teknologi kita terapkan di sana,salah satunya dengan menggunakan sistem long storage dengan kapasitas lebih kurang 48 ribu meter kubik,” ujarnya seraya mengatakan,penataan drainase di Lapangan Merdeka juga terintegrasi dengan program penataan kota lama Kesawan.
” Artinya,kedepan kita harapkan, bukan hanya Lapangan Merdeka bebas dari genangan air,namun juga di kawasan kota lama Kesawan,” tambahnya.
Endar juga menekankan,Revitalisasi Lapangan Merdeka ini tidak akan mengorbankan satu pun pohon trembesi yang ada di sana.
” Perlu saya sampaikan,bahwa seluruh pohon trembesi satu pun tidak ada yang terganggu.Tetap.Kemarin ada pekerjaan pembersihan di lapangan, itu adalah pohon-pohon yang di tanam belakangan.Tapi nanti akan di tanam lagi.Konsepnya juga tidak menanam dari kecil,tapi sudah yang besar-besar langsung yang di tanam di sana,” ujarnya.
Pohon-pohon yang di tanam belakangan itu,sebut Endar,di tanam oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan. ” Kalau pohon trembesi memang dari dulu sudah ada di sekitar Lapangan Merdeka.Satu pun tidak ada yang terganggu.Tidak boleh,” tegasnya.
Terkait Tugu Titik Nol,Endar mengatakan,akan di bangun ulang sesuai dengan bentuk aslinya atau awalnya.Dia menekankan,tugu itu tidak termasuk bangunan cagar budaya.Lagi pula,tugu yang baru di bongkar itu juga tidak sesuai lagi dengan bentuk aslinya karena sudah di ubah.
” Seingat saya di bangun dengan dana CSR Bank Sumut ketika periode Wali Kota Bachtiar Djafar,” ucapnya.
Endar menambahkan,Kantor Pos Medan merupakan bangunan cagar budaya dan merupakan ikon bangunan tua di Kota Medan. Sebelum di bongkar,tugu itu menutup bangunan Kantor Pos Medan.
” Jadi,kita konsep ulang.Tetap nanti akan di bangun sesuai bentuk aslinya yang memang tidak menutup bangunan Kantor Pos,” tutupnya.(Z01/S79)