Pidie|1kabar.com
Sigli-Suasana haru dan semangat kebersamaan mewarnai acara penyambutan kedatangan Syeikh Saeb Helles di SMA Negeri 2 Delima. Dalam kegiatan bertajuk “Ahlan Wasahlan Syeikh Saeb Helles”, pihak sekolah bersama para guru dan siswa menyampaikan dukungan moral dan spiritual kepada rakyat Palestina yang hingga kini masih berjuang mempertahankan tanah air dan kehormatannya,Rabu,15/10.
Syeikh Saeb Helles dalam tausiyahnya menegaskan bahwa jihad tidak selalu identik dengan peperangan, tetapi juga bisa diwujudkan dalam bentuk perjuangan nonfisik, seperti memboikot produk-produk yang mendukung penjajahan Israel, belajar dengan sungguh-sungguh, serta menjaga dan memakmurkan masjid, termasuk Masjid Al-Aqsa yang menjadi simbol kebanggaan umat Islam di seluruh dunia.
Menjaga Masjid Al-Aqsa bukan hanya tanggung jawab rakyat Palestina, tetapi juga tanggung jawab seluruh umat Islam di dunia,” tutur Syeikh Saeb Helles di hadapan siswa dan dewan guru.
Kepala SMA Negeri 2 Delima, Ramli, M.A, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar bentuk kepedulian terhadap penderitaan rakyat Palestina, tetapi juga menjadi pembelajaran berharga bagi dunia pendidikan.
Menurutnya, melalui kegiatan seperti ini, peserta didik dapat memahami nilai-nilai solidaritas, kemanusiaan, dan tanggung jawab global, serta termotivasi untuk berkontribusi dalam kebaikan sesuai kapasitas masing-masing.
Kami mensosialisasikan kepada seluruh siswa dan guru agar memahami penderitaan saudara-saudara kita di Palestina. Harapan kami, dari kegiatan ini lahir generasi yang peduli, berilmu, dan berakhlak, yang mampu berjuang di jalan Allah melalui ilmu pengetahuan dan amal kebaikan,” ungkap Ramli, M.A.
Ia menambahkan, dunia pendidikan memiliki peran strategis dalam membentuk karakter generasi muda yang cinta damai, berempati, serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Dengan belajar sungguh-sungguh dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan umat, siswa sejatinya sedang melakukan “jihad ilmiah”, yaitu perjuangan melalui ilmu dan amal.
Ramli, M.A. juga mengajak seluruh peserta didik untuk tidak berdiam diri terhadap penindasan dan ketidakadilan yang menimpa umat manusia, khususnya di Palestina.
Mari kita bersatu membantu saudara-saudara kita. Jangan diam jika mereka dizalimi. Bantulah dengan apa saja yang kita mampu,dengan doa, dengan harta, dengan tenaga, bahkan dengan semangat dan kepedulian,” ujarnya
Melalui kegiatan ini, SMA Negeri 2 Delima berharap dapat menanamkan nilai-nilai ukhuwah Islamiyah, kepedulian kemanusiaan, dan semangat belajar sebagai bentuk jihad dalam diri peserta didik. Pendidikan bukan hanya tentang kecerdasan akademik, tetapi juga tentang membangun kepekaan terhadap penderitaan sesama manusia dan memperjuangkan keadilan.






