BeritaBerita TerkiniDaerahNasionalPolitik

Kader Senior PDIP Rudy Hermanto : Nilai Adanya Dugaan Kuat “Playing Victim” di Spanduk Berbau SARA di Kantor Sekretariat Lama DPC PDIP di Kawasan Medan Petisah, Hasyim Sebaiknya Laporkan ke Polisi

83
×

Kader Senior PDIP Rudy Hermanto : Nilai Adanya Dugaan Kuat “Playing Victim” di Spanduk Berbau SARA di Kantor Sekretariat Lama DPC PDIP di Kawasan Medan Petisah, Hasyim Sebaiknya Laporkan ke Polisi

Sebarkan artikel ini

MEDAN | 1kabar.com

Kader Senior Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Rudy Hermanto menilai adanya dugaan kuat “Playing Victim” dibalik pemasangan spanduk berbau SARA di Kantor Sekretariat lama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di kawasan Kecamatan Medan Petisah. Tujuannya sangat kentara untuk mendiskreditkan salah satu Calon Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Medan, dan disisi lain untuk mendapatkan efek simpati kepada Calon lainnya.

Namun disebutnya, permainan “Playing Victim” ini sangat mudah ditebak sehingga tidak ada kader yang terpengaruh dengan penggiringan opini dari pemasangan spanduk SARA dimaksud, Sabtu (27/09/2025).

“Isu SARA jelas tidak jalan di Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, sebagai Partai penjaga demokrasi, pluralisme, dan sudah teruji dalam sejarah menjadi garda terdepan dalam merawat keberagaman di NKRI. Sudah pasti pelaku pemasangan spanduk SARA adalah bukan kader, tetapi penyusup yang sengaja diciptakan untuk memancing di air keruh,” tegas Rudy Hermanto saat dimintai keterangannya kepada wartawan dengan tanggapannya, Sabtu (27/09/2025).

Baca juga Artikel ini  PT. Nafasindo Abaikan Keselamatan Masyarakat: Jalan Rusak Parah Dibiarkan Begitu Saja

Rudy Hermanto menyebut karena pemasangan poster SARA telah ramai dibincangkan diruang publik, maka sebaiknya Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Medan melakukan pengusutan termasuk melaporkan ke pihak kepolisian. Agar bisa dipastikan apakah benar poster dimaksud terpasang di depan Kantor Sekretariat lama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di kawasan Kecamatan Medan Petisah, atau sekedar rekayasa foto belaka yang kemudian dieskpos ke media sosial.

Termasuk dengan melakukan klarifikasi kepada seorang yang memperlihatkan foto spanduk SARA tersebut diakun media sosialnya. Jika pihak Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Medan tidak melaporkan atau melakukan investigasi justru bisa dianggap melakukan pembiaran terhadap sebuah kegiatan yang jelas merugikan nama partai.

“Sudah banyak Kader dan Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang bersuara meminta Dewan Pimpinan Cabang (DPC) untuk melaporkan ke pihak kepolisian. Saya kira Hasyim selaku Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Medan harus menyahuti ini agar tidak muncul dugaan pembiaran terhadap praktik “Playing Victim” yang merugikan partai,” tegasnya.

Baca juga Artikel ini  Generasi Emas MAN 1 Pidie Melangkah ke Semifinal Lomba Karya Tulis Ilmiah PGM Aceh 2025

•Intimidasi dan Teror.

Mantan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara ini juga menyesalkan adanya intimidasi dan teror yang disebut-sebut menimpa Sekretaris Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kecamatan Medan Amplas, Emil Pane dan terhadap dua Anggota DPRD Kota Medan usai viralnya surat terbuka kader ke Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Hj. Megawati Soekarnoputri terkait aspirasi regenerasi DPC PDIP Kota Medan.

Beredar informasi bahwa Emil Pane mendapat teror berupa telepon dari orang tak dikenalnya dan pesan bernada ancaman berisi larangan untuk tidak melanjutkan narasi regenerasi. Selain itu, dua Anggota DPRD Kota Medan yang namanya ada diusulkan menjadi Calon Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Medan yakni Paul Mei Anton Simanjuntak dan Margareth MS disebut-sebut dipaksa membuat surat pernyataan diatas meterai mengumumkan tidak setuju dan tidak mengetahui sama sekali akan keberadaan surat terbuka.

Baca juga Artikel ini  Semarak FSQ ke-47 Deli Serdang Diharapkan dapat Lahirkan Talenta Muda Religi dan Miliki Semangat Bangun

“Saya kira jika benar ada ancaman dan intimidasi pasca beredarnya surat terbuka kader kepada Ibu Megawati Soekarnoputri, itu menjadi masalah serius. Tidak tertutup kemungkinan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) melakukan investigasi untuk mengetahui siapa yang melakukan ancaman dan teror itu,” ucapnya.

Rudy Hermanto berharap dalam Kontestasi Pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Medan semua calon dan pendukung untuk memperlihatkan kedewasaan berdemokrasi. Derasnya arus tuntutan regenerasi adalah sesuatu yang alami mengingat kepemimpinan Hasyim yang sudah 2 periode.

“Saya kira Hasyim tidak perlu ngotot untuk mempertahankan Jabatannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Medan. Dia harus melihat realitas yang ada bahwa kuatnya keinginan pergantian adalah harapan kader demi kebesaran Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di Kota Medan,” katanya.(NN0101)